-->

Friday, November 1, 2019

HAKEKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM - AIK 1)
   
   


“HAKEKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM" 
1. KAJIAN TENTANG HAKEKAT MANUSIA 
2. ASAL-USUL KEJADIAN MANUSIA
3 POTENSI-POTENSI MANUSIA 
4. KELEMAHAN-KELEMAHAN MANUSIA 
5. KELEBIHAN ATAS MAKHLUK LAIN 

       


A. KAJIAN TENTANG HAKIKAT MANUSIA


Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itu sendiri. Jadi hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau juga bisa dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin.

B.      ASAL-USUL KEJADIAN MANUSIA

Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan. "...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29). Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan ke bumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi. Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:"...Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. al-Isra' [17]: 70).  Tujuan pokok penciptaan manusia adalah semata-mata hanya untuk beribadah pada Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an Surat az-Dzariyat :56 yang berbunyi :وما خلقت الجن والانس الا ليعبدون “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” Menurut para ulama’, ibadah yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah ibadah yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah SWT mahdloh (مهضه)/vertikal, maupun hubungan manusia dengan sesamanya (غير مهضه )/horizontal.Demikianlah dua pendapat tentang asal mula manusia. Tentang siapa sebenarnya manusia pertama di bumi, mugkin kami lebih memilih bahwa Adam a.s adalah manusia pertama sesuai dengan apa yang ada dalam Al-Quran.

C. POTENSI – POTENSI MANUSIA

Prof. Dr. Ahmad Mustafa Al-Maraghi dalam tafsirnya menyampaikan bahwa setidaknya manusia dianugerahi 7 potensi, antara lain :

a. Pertama, potensi insting. Dengan potensi ini manusia dapat memberi respon secara otomatis terhadap apa yang dialaminya. Sehingga seorang anak dapat menangis ketika sedih, merintih ketika sakit, menjerit ketika takut, mempertahankan diri ketika terancam atau tertawa saat merasa ada yang lucu. Potensi ini tanpa harus dilatih, insya Allah sudah langsung dimiliki oleh setiap anak yang terlahir.

b. Kedua, potensi indera. Bukan saja panca indera yang selama ini kita kenal tapi juga meliputi indera keseimbangan dan kinestetik yang membuat manusia bisa berdiri, bergerak, berjalan dan beraktivitas. Kemampuan indera ada yang dimiliki secara sempurna, tapi ada juga yang kurang sempurna. Namun bukan berarti ketidaksempurnaan itu lantas menjadi suatu kelemahan, lantaran tidak sedikit mereka yang tidak sempurna dalam satu sisi ternyata diberi keistimewaan pada sisi yang lain.

c. Ketiga, potensi akal. Dengan ini manusia bisa mengetahui mana yang baik dan benar. Mengekplorasi banyak pengetahuan yang semula tidak diketahui, sehingga dapat mengembangkan wawasan sekaligus menemukan cara dan solusi untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya. Tapi potensi ini tidak muncul dengan sendirinya, perlu ada proses pembelajaran serta pelatihan untuk menstimulasi perkembangan kemampuan akalnya secara bertahap.

d. Keempat, potensi hati. Potensi ini menjadikan manusia bisa merasa dan berempati. Sehingga dengannya manusia bisa menghormati, menghargai dan menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi orang lain. Selain itu, hati juga bisa menjadi filter atas segala bentuk kebohongan, karena hati tidak bisa berdusta.

e. Kelima, potensi agama. Potensi ini akan membimbing seluruh potensi yang ada sehingga sesuai dengan kehendak Allah, memberikan batas yang boleh dan dilarang, sekaligus membantu manusia bangkit dari berbagai masalah yang dihadapi dengan keyakinan bahwa di balik segala kelemahan yang dimiliki masih ada Allah Yang Maha Kuasa yang mampu menjadikannya mampu menghadapi segala macam ujian dan tantangan. Tanpa potensi ini, seluruh potensi yang dimiliki seakan bisa menjadi tidak berarti sehingga banyak orang mudah menyerah serta putus asa.

f. Keenam, Potensi Nafsu dan Berbagai Dorongan (Drives) Meliputi: (a) nafsu lawwamah (perbuatan tercela yang merendahkanorang lain) disebut egosentris, (b) nafsu ammarah (perbuatan merusak,membunuh), (c) nafsu birahi (perbuatan seksual) (d) nafsumuthmainah (ketaatan kepada Allah Yang Maha Segala-galanya.

g. Ketujuh, Karakter (watak asli) atau Tabiat Manusia Merupakan kemampuan psikologis yang terbawa sejak lahir, dan selalu terkait dengan tingkah laku, moral, sosial dan etika seseorang.        


D. KELEMAHAN – KELEMAHAN MANUSIA & E. SIFAT- SIFAT MANUSIA :

1. Suka membantah, Terdapat di Qur’an surah Al-kahfi : 54 .
2. Bersifat lemah, Terdapat di Qur’an surah An-Nisa : 28.
3. Zalim dan bodoh, Terdapat di Qur’an surah Al-Ahzab : 72.
4. Senang bermaksiat, Terdapat di Qur’an surah Al-Qiyamah: 5.
5. Mencintai kehidupan dunia, Terdapat di Qur’an surah Al-Qiyamah: 20.
6. Melampaui batas, Terdapat di Qur’an surah Al-Alaq : 6.
7. Malas berbuat baik, Terdapat di Qur’an surah Al-Ma’arij: 21.
8. Senang berkeluh kesah dan gelisah, Terdapat di Qur’an surah Al-Ma’arij: 19.
9. Tergesa-gesa, Terdapat di Qur’an surah Al-Anbiya: 37.
10. Kikir, Terdapat di Qur’an surah Al-Isra’ : 100.
11. Pamer, Terdapat di Qur’an surah (Altakatsur 1)
12. Mudah terpedaya, Terdapat di Qur’an Surah (Alinfithar : 6)
13. Kuatir dan bersedih, (Al-baqarah : 62)
14. Suka bermain-main dan bersenda gurau, (Al Araf: 51)
15. Kufur nikmat, (Azzukhruf : 15)
16. Berputus asa, (Al Fushilat : 49) 

F. KELEBIHAN MANUSIA

Keistimewaan inilah yang menjadikan manusia memiliki posisi yang lebih mulia dan utama dari malaikat sekalipun.Allah SWT berfirman:“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS: Alisra:70).

Di awal penciptaan, para malaikat bersujud kepada Nabi Adam kecuali Iblis. Iblis merasa bahan penciptaan dirinya lebih mulia dari manusia, manusia dari tanah sedangkan Iblis dari api. Padahal kemuliaan dan keistimewaan Nabi Adam, bukan berkaitan dengan bahan penciptaannya sehingga Iblis membanding-bandingkan dengan dirinya, tapi sekaitan dengan keistimewaan potensi yang dimiliki manusia, sebagai bahan menapaki hidup di dunia kelak. 

Keistimewaanya diantara lain, :
1. Memiliki Ilmu Pengetahuan, Terdapat di Surah (QS: Albaqoroh: 31-33).
2. Menjadi Khalifah, Terdapat di Surah (QS: Albaqarah:30).
3. Malaikat pun Bersujud Kepada Manusia, Terdapat di Surah (QS: Shad:71-72).
4. Mampu Mengungkap Rahasia Alam Semesta, Terdapat di Surah (QS. Anahl: 14).
5. Memiliki Akal Sempurna untuk Mengetahui Baik dan Buruk, Terdapat di Surah (QS: Assyam:7-10).
6. Dibekali Fitrah Tauhid, Terdapat di Surah (QS: Arrum: 30).






NB : JIKA TULISAN INI MEMBANTU MOHON ISI KOLOM KOMENTAR DIBAWAH, BERI KRITIK DAN SARAN AGAR DAPAT BERKEMBANG SELALU SESUAI KONDISI YANG ADA.
-TERIMA KASIH-
-SEMOGA BERMANFAAT-


          

Jika mengambil dan share materi dari Blogger Kami, Mohon selipkan credit/Referensi/Daftar Pustaka/Sejenisnya. Salam Pengetahuan

0 comments:

Post a Comment

Contact Us

Address :

Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi
Provinsi Jawa Timur

Email :

teamcopyaja@gmail.com