-->

Sunday, November 3, 2019

IMAN DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM - AIK 1)


IMAN DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN" 
A. HAKEKAT IMAN, 
B. HUBUNGAN IMAN, ILMU, DAN AMAL, 
C. KARAKTERISTIK DAN SIFAT ORANG BERIMAN,
 D. HAL-HAL YANG DAPAT MERUSAK DAN MENIADAKAN IMAN.



A. HAKIKAT IMAN
Iman adalah keyakinan yang menghujam dalam hati, kokoh penuh keyakinan tanpa dicampuri keraguan sedikitpun. Sedangkan keimanan dalam Islam itu sendiri adalah percaya kepada Alloh, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rosul-rosulNya, hari akhir dan berIman kepada takdir baik dan buruk. Iman mencakup perbuatan, ucapan hati dan lisan, amal hati dan amal lisan serta amal anggota tubuh. Kedudukan Iman lebih tinggi dari pada Islam, Iman memiliki cakupan yang lebih umum dari pada cakupan Islam, karena iman mencakup Islam, maka seorang hamba tidaklah mencapai keImanan kecuali jika seorang hamba telah mampu mewujudkan keislamannya. Iman juga lebih khusus dipandang dari segi pelakunya, karena pelaku keimanan adalah kelompok dari pelaku keIslaman dan tidak semua pelaku keIslaman menjadi pelaku keImanan, jelaslah setiap mukmin adalah muslim dan tidak setiap muslim adalah mukmin. Keimanan tidak terpisah dari amal, karena amal merupakan buah keImanan dan salah satu indikasi yang terlihat oleh manusia. Oleh karena itu Alloh menyebut Iman dan amal soleh secara beriringan dalam Qur’an surat Al Anfal ayat 2-4.

B. HUBUNGAN IMAN, ILMU DAN AMAL
Dalam Islam, antara Iman, Ilmu dan Amal terdapat hubungan yang terintegrasi kedalam agama Islam sebagai ajaran (paradigma) Islam. Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem kehidupan. Sedangkan Iman, Ilmu dan Amal barada didalam ruang lingkup (Akidah, Syari’ah, Akhlak). Iman berorientasi terhadap “Rukun Iman yang enam”, sedangkan ilmu dan amal berorientasi pada “Rukun Islam yang lima” yaitu tentang tata cara ibadah dan pengamalannya yang menghasilkan “Ihsan” - kebaikan dan kemanfaatan bagi manusia dan alam lingkungannya semata-mata ikhlas karena allah subhanahu wa ta’ala.

1b. Hubungan Iman dan Ilmu

Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya. Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat egoisme pribadi (kelompok/ bangsa), sombong dan semena-mena yang berakhir menjadi berakibat rusaknya tatanan hidup sosial kemasyarakatan dan meruntuhkan peradaban yang telah susah payah dibangun.

2b. Hubungan Iman dan Amal Sholeh
Terdapat dalam Al-Qur’an (QS. At-Tin 95:4-6) yang artinya : (4) Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya; (5) kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. (6) kecuali orang-orang yang BERIMAN dan BERAMAL SHOLEH (mengerjakan kebajikan) , maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.

Tentang hubungan antara Iman dan Amal, diterankan sebagaimana sabda Rasulullah saw yang artinya: “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”. [HR Ath-Thabrani]. Kemudian dijelaskannya pula bahwa: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”, [HR Ibnu Majah dari Anas, dan HR Al Baihaqi].

3b. Hubungan Amal dan Ilmu

Hubungan ilmu dan amal dapat difokuskan pada dua hal. Pertama, ilmu sebagai pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal yang lurus dan berkembang bila didasari dengan ilmu. Dalam semua aspek kegiatan manusia harus disertai dengan ilmu baik itu yang berupa amal ibadah atau amal perbuatan lainnya, sebagai mana sebuah hadits Rasul saw yang artinya:

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan Dunia, maka wajib baginya memiliki Ilmu. Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akhirat, maka wajib memiliki Ilmu. Dan barangsiapa menghendaki keduanya, maka wajib baginya memiliki Ilmu”. [HR Turmudzi].
Ilmu pengetahuan tentang Allāh Subhanāhu wa Ta’āla adalah penyambung antara keimanan dengan amalan-amalan manusia di muka bumi ini. Sebagaimana kaedah pengaliran iman yang diajarkan oleh Rasulullah saw, bahwasanya iman adalah sebuah tashdiq bil-qalbi (dari hati) yang di ikrarkan bil-lisan (dengan ucapan) dan di amalkan bil-arkan (berdasar rukun, prinsip dan dasar keislaman). Dengan itu di simpulkan bahwa kita jangan memisahkan ketiga komponen tersebut yang menjadi sebuah kesatuan yang telah kita perhatikan tadi (iman, ilmu dan amal). Pemisahan setiap ketiga komponen tersebut menjadikan Islam itu janggal.

C. KARAKTERISTIK DAN SIFAT ORANG BERIMAN

Keimanan seseorang tentunya akan dilihat dari sudut atau sikap tertentu dan pastinya sikap tersebut sudah dijelaskan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dalam ayat-ayatnya di Al-Quran.

Berikut ini 10 ciri-ciri orang yang beriman :


1. Ada rasa takut dalam hatinya, Seperti yang dijelaksan dalam Q.S Al-Anfal : 2 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bila disebut nama Allah Subhanahu Wata’ala gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka , dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”.

2. Memiliki tambahan iman ketika mendengar lantunan ayat Al-Quran, Masih dengan firman Allah Q.S Al-Anfal : 2 yang berisi bahwasannya hati mereka akan bergetar apabila dibacakan ayat Al-Quran. Hal ini membuktikan bahwa Al-Quran telah dibaca baik dan paham maksudnya serta berusaha mengamalkannya baik oleh dirinya sendiri maupun orang lain.

3. Bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

4. Senantiasa mendirikan sholat.

5. Suka Berinfak, Sifat ini masih berkaitan dengan Q.S Al-Anfal : 3 yang menjelaskan bahwa orang yang menginfakan sebagian rezeki di jalan Allah merupakan orang yang beriman.

6. Takut Berbuat Maksiat, Hal ini juga dijelaskan di Q.S Al-An’am:15.

7. Rindu dan Mengikuti Apa Yang Dilakukan oleh Rasulullah. Firman Allah dalam Q.S Al-Ahzab : 21 “Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.

8. Berfastabiqul Khoirot, dalam Q.S Al-Baqarah : 148 : “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah Subhanahu Wata’ala akan mengumpulkan kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

9. Melakukan segala sesuatu ikhlas karena Allah, Orang yang beriman pasti menyadari bahwa segala sesuatu yang dilakukannya semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah. Sesuai dengan firman Allah yang dijelaskan dalam Q.S Al-Bayinah : 5.

10. Rindu dengan rahmat dan kasih sayang Allah Subhanahu Wata’ala, Seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Araf : 156 bahwasanya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang bertakwa.

D. HAL-HAL YANG DAPAT MERUSAK DAN MENIADAKAN IMAN

“Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah dia berkata: Telah menceritakan kepadaku sulaiman bin Bilal dari Tsauri bin Zaid al-Madani dari Abi al-Ghois dari Abu Hurairah RA. Dari Nabi SAW, beliau bersabda Hendaklah kalian menghindari tujuh dosa yang dapat menyebabkan kebinasaan.” Dikatakan kepada beliau, “Apakah ketujuh dosa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kesyirikan kepada Allah (QS. An- Nisa 48), Sihir (QS Al-Baqarah :102), membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haq (QS An-Nisa :93), memakan harta anak yatim 9 (QS An-Nisa: 10), memakan riba (QS Al-Imran : 130), Lari dari medan pertempuran (perang jihad) terdapat di dalam surat (QS Al- Anfal : 16), dan menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina (QS An-Nur : 4).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).




NB : JIKA TULISAN INI MEMBANTU MOHON ISI KOLOM KOMENTAR DIBAWAH, BERI KRITIK DAN SARAN AGAR DAPAT BERKEMBANG SELALU SESUAI KONDISI YANG ADA.


-TERIMA KASIH-
  -SEMOGA BERMANFAAT-




Jika mengambil dan share materi dari Blogger Kami, Mohon selipkan credit/Referensi/Daftar Pustaka/Sejenisnya. Salam Pengetahuan

0 comments:

Post a Comment

Contact Us

Address :

Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi
Provinsi Jawa Timur

Email :

teamcopyaja@gmail.com